Pasukan Utsmani Menikmati Makanan Segar di Garis Depan

Oleh : Bridie Smith
Reporter Sains dan Teknologi Media Harian Australia "The Age"


Sebuah dapur zaman Imperium Utsmani yang sederhana - lengkap dengan oven bata - ditemukan sebagai bagian dari survei Gallipoli selama lima tahun yang telah menyoroti dua hal kehidupan ekstrem di medan perang tahun 1915.
Pada saat tentara sekutu makan daging sapi dan makanan kaleng dan olahan lainnya, tentara lawan dari Turki sedang makan produk segar yang disiapkan di sebuah dapur bertingkat.



Dapur lapangan itu dibangun jauh lebih dekat ke garis depan medan pertempuran daripada dapur makanan pasukan Sekutu, yang penuh dengan kaleng dan stoples selai.

Berlokasi selama fase kedua proyek gabungan Australia, Selandia Baru dan Turki yang melakukan survei pada medan perang sebelum ulang tahun seabad pada tahun 2015, dapur Imperium Utsmani merupakan salah satu penemuan paling mengejutkan yang diungkapkan pada bulan lalu, menurut suatu survei arkeolog Tony Sagona dari Melbourne University.

”Salah satu hal yang mengagetkan saya … adalah bahwa semua wadah makanan logam yang kami temukan berasal dari medan perang Anzac… dimana sebagian besar tentara Utsmani memasak makanan mereka yang dibawa dari desa-desa.”

Pasukan sekutu memiliki dapur lapangan dengan api unggun dan menu makanan mereka yang sangat berbeda. Arsip Turki mengatakan bahwa sup merupakan hal utama pada menu tentara Utsmani.

Di daerah garis depan utara medan pertempuran, para arkeolog dan sejarawan menemukan salah satu situs Gallipoli yang paling signifikan pada tumbuhan semak di semenanjung itu - Terraces Malone di Pos Quinn, yang dianggap sebagai bagian penting dari garis depan pasukan Sekutu.

Sejarawan Richard Reid mengatakan bahwa tentara Utsmani dan Anzacs seharusnya berada dalam jarak terpisah lebih dari 10 meter. ”Jika kedua sisi itu telah tembus, itu akan menjadi akhir dari pertempuran,”ujarnya.
Teras Pasukan Sekutu dinamakan menurut Letnan Kolonel William Malone, dari Selandia Baru dari Batalyon Wellington, yang mengorganisir pembangunan teras bagi tentara untuk bisa tidur. Kondisi yang membaik secara dramatis ini terjadi ketika orang Kiwi mengambil alih dari Australia pada bulan Juni 1915.

Teras Malone adalah salah satu dari lebih dari 30 ruang istirahat, suatu area pintu masuk dengan terowongan bertingkat dan diperiksa dengan seksama pada bulan lalu. Lebih dari 1700 meter parit juga dilacak, di samping terdapat parit 4000 meter yang dipetakan pada tahun lalu.

Di antaranya terdapat lebih dari 130 artefak yang merupakan tombol, ikat pinggang, kerang peluru, pecahan dari botol obat-obatan dan tiga botol air yang tertembus peluru.

wdcfawqafwef