Perayaan kelulusan itu dihadiri oleh para orangtua murid dan kerabat mereka, kebanyakan mereka adalah yang berafiliasi dengan kelompok Jihad Islam. Anak-anak itu berpakaian seragam militer seperti Mujahidin dari sayap-sayap Jihad Palestina, seperti Brigade Al-Quds, dan masing-masing mereka menerima sebuah senapan mainan, lapor harian Israel Ynet.
Para guru mengatakan bahwa sekolah menginginkan generasi muda untuk tumbuh mencintai perlawanan dan berjihad.
Selama perayaan itu, anak-anak melakukan simulasi dan bertingkah sesuai dengan peran mereka masing-masing serta mendemonstrasikan bagaimana pasukan zionis Israel mengancam para tahanan Palestina. Ada yang berperan menjadi tentara Israel dan ada yang berperang menjadi tahanan Palestina.
Sebagaimana yang digambarkan Ynet, anak yang berperan menjadi tahanan Palestina diborgol dan ditempatkan di dalam kurungan, sementara anak yang berperan sebagai tentara zionis penjaga tahanan berdiri menyandang senapan di dekat tahanan. Sedangkan sekelompok anak lainnya diminta untuk berdiri di samping peti mati tiruan yang dibungkus dengan bendera dari berbagai faksi kelompok bersenjata, yang ditempel foto-foto para Syuhada’.
Beberapa anak yang diwawancarai mengatakan bahwa jika mereka dewasa nanti mereka akan bergabung dengan Jihad Islam.
“Aku mencintai perlawanan dan para Syuhada’ dan Palestina, dan aku ingin meledakkan diriku sendiri melawan zionis dan membunuh mereka di sebuah bis dalam sebuah serangan bom bunuh diri,” tambah Hamzah.
Selain itu, sekelompok anak juga tampak melakukan adegan simulasi dalam mempertahanan Masjid Al-Aqsa. Meski wajah-wajah mereka masih sangat polos, mereka nampak sangat serius ketika melakukan latihan-latihan tersebut, mereka nampak menikmatinya, mereka nampak sudah mengerti untuk apa mereka melakukan itu dan nampak harapan di wajah mereka tentang apa yang kelak akan mereka lakukan ketika mereka dewasa nanti, yakni melawan musuh-musuh Islam di tanah air mereka, Palestina. (siraaj/muslimahzone.com/moslem-eagle.blogspot.com)