SIAPAKAH YANG UKHTI PILIH ?

MENIKAH…….., satu kata yang sangat berarti bagi pemuda ataupun pemudi yang sudah menginjak usia remaja. Usia remaja adalah usia di mana seseorang mulai memiliki rasa tertarik kepada lawan jenis, berfikir tentang pasangan hidup serta membayangkan hidup yang indah bersamanya.
Saudariku muslimah yang dirahmati Allah, tentu kita semua menginginkan pasangan hidup yang ideal, yang dapat menjadi teman berbagi dalam suka maupun duka. Kita ingin bahwa hidup kita bahagia dengan pasangan kita. Kita ingin bahwa kebahagiaan tersebut kekal sampai usia tua kita bahkan terus sampai di akhirat nanti.
Akan tetapi wahai saudariku muslimah, tidak jarang kita jumpai bahwa pasangan suami istri bertengkar, saling melaknat kemudian berujung pada perceraian sebagaimana terjadi pada pasangan selebritis-selebritis indonesia ini. Tidak sedikit dari mereka mengalami usia perkawinan yang pendek, padahal mereka sudah dikarunia anak. Maka tentunya ini adalah hal pahit yang tidak diinginkan oleh siapa saja.
Ukhti muslimah, sebagian kita terpesona dengan kehidupan dunia, sehingga timbul predikat ‘cewek matre’, yaitu mereka yang menyukai laki-laki karena uangnya. Ada juga diantara saudari kita yang memilih laki-laki hanya karena fisiknya saja. Ada juga diantara mereka yang menyukai laki-laki hanya karena kepintarannya saja, padahal belum tentu kepintarannya itu akan membahagiakan dia, bahkan mungkin justru akan membodohinya dan merugikannya.
Maka jangan kaget kalau dalam perjalanan rumah tangga mereka terjadi banyak hal yang tidak diinginkan. Bahtera rumah tangga dihantam dengan berbagai ombak musibah, entah yang berupa percekcokan yang tak kunjung usai, kecemburuan tanpa alasan dan bahkan persaingan ekonomi yang menyebabkan penderitaan.
Dengan demikian wahai saudariku muslimah, hendaklah kita kembali kepada ajaran fitrah kita, yaitu Islam karena Allah telah menunjuki kita dalam hal pernikahan.
Diantara petunjuk Allah tentang pernikahan adalah memilih pasangan hidup yang sesuai dengan kriteria-kriteria Islam,yaitu:
1. Memilih calon suami yang mempunyai agama dan akhlak yang baik.
Hal ini diharapkan bahwa dia dapat melaksanakan kewajiban secara sempurna dalam membimbing keluarga, menunaikan hak istri, mendidik anak, serta memiliki tanggung jawab dalam menjaga kehormatan keluarga.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Jika datang melamar kepadamu orang yang engkau ridho agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dengannya, jika kamu tidak menerimanya, niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. Tirmidzi, hasan)
2. Memilih calon suami yang bukan dari golongan orang fasiq, yaitu orang yang rusak agama dan akhlaknya, suka berbuat dosa, dan lain-lain.
“Siapa saja menikahkan wanita yang di bawah kekuasaanya dengan laki-laki fasiq, berarti memutuskan tali keluarga.” (HR. Ibnu Hibban, dalam Adh-Dhu’afa’ & Ibnu Adi)
3. Laki-laki yang bergaul dengan orang-orang sholeh.
4. Laki-laki yang rajin bekerja dan berusaha, optimis, serta tidak suka mengobral janji dan berandai-andai.
5. Laki-laki yang menghormati orang tua kita.
6. Laki-laki yang sehat jasmani dan rohani.
Walaupun demikian wahai saudariku, perlu kita ingat bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Jangan pernah membayangkan bahwa laki-laki yang sholeh itu tidak punya cacat & kekurangan. Bahkan setiap orang itu mempunyai kekurangan dan hanya Allahlah Dzat Yang Maha Sempurna.
Tapi, satu hal yang tidak boleh kita tinggalkan adalah ikhtiar dengan mencari yang terbaik untuk kita, serta bertawakal kepada Allah dengan diiringi do’a. Semoga Allah berkenan memberikan yang terbaik untuk kita. Amin ya rabbal


sumber : http://muslimdaily.net/artikel/studiislam/1454-siapakah-yang-ukhti-pilih.html 

wdcfawqafwef