Air di Jalur Gaza Terkontaminasi Zat Berbahaya

moslem-eagle.blogspot.com - GAZA,  -- Lembaga Save the Children dan Medical Aid for Palestinians (SCMAP), Rabu (13/6) waktu setempat, menyebutkan sumber air di Jalur Gaza, Palestinaterkontaminasi nitrat dan kotoran manusia. Akibatnya, jumlah anak-anak yang terkena penyakit diare meningkat dua kali lipat selama lima tahun terakhir.
Menurut lembaga ini, blokade Israel selama lima tahun menjadi penyebab buruknya air di Gaza. Israel mencegah peralatan sanitasi untuk masuk ke Gaza. Begitupula perbaikan infrastruktur dan kesehatan warga yang terabaikan. Israel melarang bahan bangunan ke Gaza. Saluran air yang rusak juga tidak dapat diperbaiki. Pada akhirnya, warga harus membeli air dari pihak swasta yang harganya lebih mahal.
Selain blokade, kerusakan karena perang dan kurangnya pembangunan menjadi salah satu penyebab terkontaminasinya air. Keluarga yang putus asa beralih ke sumber air swasta, tanpa menyadari air itu juga terkontaminasi 10 kali dari level aman. Sistem pembuangan limbah Gaza benar-benar telah rusak.
Sumber air ini adalah penyalur air utama bagi keperluan mandi dan minum warga Gaza. Israel bersikeras blokade Gaza telah berkurang dalam beberapa bulan terakhir. Wartawan BBC di Yerusalem, Wyre Davies melaporkan, pasokan dan bahan bangunan untuk membantu tekonstruksi infrastruktur wilayah sudah diizinkan masuk.
Namun demikian, menurut SCMAP hal itu tidak cukup. "Karena sangat mendesak bagi kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di Gaza, Israel harus mencabut blokade seluruhnya agar akses keluar masuk orang dan barang ke Gaza bisa lancar," kata Save the Children. Mereka juga menyerukan masyarakat internasional, otoritas Palestina memberikan bantuannya bagi anak-anak wilayah ini.
Pada 2009, laporan Program Lingkungan PBB (UNEP) menyatakan persediaan air bawah tanah Palestina dapat habis karena penggunaan terus menerus dan kontaminasi yang diperparah konflik. Laporan menyebut, air Gaza dipengaruhi air laut, polusi limbah pertanian dan tingkat polusi dari limbah pertanian yang tinggi. Akibatnya, bayi-bayi di Gaza menghadapi resiko keracunan nitrat.
UNEP memperkirakan, dibutuhkan 1,5 miliar untuk memperbaiki kondisi tersebut. UNEP juga menyebut, konflik dengan Israel menambah eskalasi tercemarnya air di gaza. Sekitar 600 ribu ton puing pembongkaran. Sekitar 17 persen diperkirakan dari lahan.[Ach/ROL/BBC/moslem-eagle.blogspot.com]

wdcfawqafwef