Kok bisa ?. Saya sendiri juga bertanya demikian,... namun akhirnya pertanyaan itu ada jawabannya dari seorang ekstrimis Syi’ah yang bernama As-Sayyid Ni’matullah Al-Jazaairiy dalam kitabnya Al-Anwaarun-Nu’maaniyyah hal 211 sebagai berikut :
قد روى أن العصفور يحب فلانا وفلانا، وهو سني، فينبغي قتله بكل وجه وأعدامه وأكله........
“Dan telah diriwayatkan bahwasannya burung pipit mencintai Fulaan dan Fulaan, dan ia (si burung) adalah sunniy. Maka, sudah selayaknya untuk membunuhnya dengan cara apa pun, memberantasnya, dan memakannya….” [selesai].
Itulah nasib si burung pipit, burung sunniy, karena mencintai Fulaan dan Fulaan yang tidak lain adalah Abu Bakr dan ‘Umar radliyallaahu ‘anhumaa. Di jaman Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, burung pipit sangat terlindungi karena belum muncul ajakan pemusnahan massal. ‘Aqidah ini jelas sangat berbahaya bagi kelangsungan burung pipit di dunia, karena banyak jenis burung ini masuk dalam The IUCN Red Data List of Threatened Species.
Wallaahul-musta’aan.
[abul-jauzaa’ – perumahan ciomas permai, ciapus, ciomas, bogor – 28121434/03112013 – 01:20].
Scan kitab :