Arkeolog: Israel Manfaatkan Penggalian untuk Yahudisasi Al-Quds

 
Al-Quds – PIP: Sebuah laporan studi yang disusun oleh Komite Arkeologi Independen menegaskan bahwa Dinas Arkeologi Israel memanfaatkan aksi penggalian terowongan bawah tanah untuk melakukan yahudisasi al-Quds dan memperkuat penguasaannya atas kota suci itu. Israel juga dituding menggali terowongan bawah tanah di bawah kota lama Al-Quds bukan untuk tujuan penelitian ilmiah namun untuk tujuan politik dan mempersempit warga Arab di sana.

Laporan yang keluar kemarin Jumat dari lembaga studi Amiq Shafiah yang bekerja di Israel yang bersisi pakar-pakar arkeolog idependen ini menentang dinas arkeolog resmi Israel. Lembaga ini menyampaikan sikap-sikapnya dalam konferensi dan tulisan-tulisan.
Laporan yang berjudul “peninggalan antara sakralitas dan politik” ini mengisyaratkan bahwa Israel menggunakan ilmu arkeologi untuk mewujudkan tujuan politik melalui penggalian terowongan bawah tanah.
Laporan ini menegaskan, penggalian terowongan betujuan menciptakan kota “murni etnis” untuk meyakinkan yahudi dan zionis dunia pentingnya menguasai kawasan Masjid Al-Aqsha meski hal itu bertentangan dengan perundingan damai. Dengan berbagai macam, termasuk penyesatan opini publik untuk memanipulasi publik.
Israel juga ingin menguasai Al-Quds Timur untuk menyempurnakan mitos-mitos sejarah mereka secara sepihak.
Mengomentari laporan ini, kepala Badan Eksekutif Islam dan khatib Masjid Al-Aqsha Syekh Ikrimah Shabri menegaskan, laporan itu penting karena yang meneliti adalah arkeolog yahudi yang ikut dalam membuka kedok kebohongan Israel. Laporan itu harus dibawa ke lembaga pengadilan di kancah dunia internasional.
Laporan itu sendir meminta kepada komite profesioonal dunia untuk mengawasi pekerjaan penggalian terowongan di Al-quds agar Israel menggunakannya sebagai tindakan untuk kepentingan politik.
Penggalian itu di kawasan kawasan Masjid Al-Aqsha sendiri telah dimulai sejak 150 tahun yang dilakukan oleh utusan dari Eropa dan penggalian oleh Israel dimulai sejak menjajah kota Al-Quds tahun 1967. Lembaga pembuat laporan itu sendiri didanai oleh Norwegia. 

wdcfawqafwef