Mengajarkan Anak Tentang Pentingnya Kejujuran

http://moslem-eagle.blogspot.com/
Kejujuran adalah sesuatu yang berharga. Ia adalah sebuah kesederhanaan yang paling mewah. Sebuah kepercayaan akan disematkan pada mereka yang senantiasa mempertahankan prinsip kejujuran dalam hidupnya. Sifat yang selalu dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam ini, haruslah ditanamkan dalam diri seseorang sejak dini. Seorang anak yang selalu diajarkan tentang makna kejujuran akan terbiasa bersikap jujur dalam setiap ucapannya.
Sering kita rasakan saat ini, kejujuran menjadi hal yang begitu langka. Seorang anak mudah sekali berbohong, sekalipun dalam perkara-perkara kecil. Walaupun sikap jujur mungkin selalu diajarkan di bangku sekolah, tapi faktanya masih saja banyak anak yang tidak mampu mengaplikasikan teori yang didapatkannya  ke dalam aktifitas keseharian. Misalnya saja saat ujian, mereka mengerjakan soal ujian tentang kejujuran, tentang akhlak yang baik, namun dengan cara mencontek. Ironi sekali.
Hal ini terjadi karena kurangnya pembiasaan kepada anak sejak kecil untuk bersikap jujur, di samping kurang mendalamnya penanaman tentang akidah Islamiyah yang harusnya menjadi fondasi dalam diri seorang anak, yang akan selalu melekat dan tercermin dalam tingkah lakunya.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengajarkan pentingnya kejujuran kepada anak:
  1. Kunci utama dalam mendidik anak bersikap jujur adalah melalui keteladanan orangtua selaku profil terdekat bagi anak. Segala sesuatu yang dilakukan orang tua akan masuk dan tersimpan dalam memori anak dan secara otomatis, anak akan meniru apa yang diperbuat orang tuanya.
  2. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Orang tua harus menjadi sosok yang membuat anak nyaman ketika berada di dekatnya. Dengan begitu, kita bisa menanamkan nilai-nilai Islam termasuk kejujuran kepada anak dan mengarahkannya agar memiliki sifat-sifat mulia.
  3. Apabila anak ternyata sulit diajak berkomunikasi secara langsung, kita bisa memfasilitasinya dengan memberikan buku diary. Melalui buku ini, anak dapat mencurahkan segala sesuatu yang ada di pikirannya, yang mungkin belum dapat dia sampaikan. Selain itu, hal ini juga dapat mengasah kemampuannya untuk menulis.
  4. Jangan membaca buku diarynya sebelum dia mengizinkan dan memberikan kepercayaannya kepada kita untuk membacanya.
  5. Apabila anak melakukan kesalahan, misalnya mencuri, kemudian tidak mengakuinya, hendaknya tidak langsung memarahi anak tersebut, tetapi memintanya untuk mengakuinya. Jika anak sudah mengaku dengan jujur, berikanlah reward positif atas kejujurannya dan memberi sanksi sebagai konsekuensi atas kesalahan yang dilakukannya.
  6. Dan yang terpenting, biasakanlah diri kita untuk bersikap jujur bukan hanya di depan anak tapi di depan siapapun. Allah Maha Mengetahui apa yang kita tampakkan dan sembunyikan, bahkan ketika itu hanya berada di dalam hati. Karena tidak mungkin kita mengajarkan kejujuran tanpa dimulai dari diri sendiri. Wallahu’alam.
(fauziya/muslimahzone.com)

wdcfawqafwef