Syahadat Keempat dan Kelima Versi Syi'ah

Sebelumnya, di Blog ini telah disinggung apa dan bagaimana syahadat ketiga versi Syi'ah, yang 100 % merupakan hasil produk mereka jauh setelah wafatnya Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam dan para shahabatnya radliyallaahu 'anhum. Dan ternyata, tidak hanya itu. Masih ada syahadat keempat dan kelima untuk mengesahkan seseorang menjadi Syi'ah tulen, yaitu : para imam ma'shum versi Syi'ah adalah hujjah Allah, dan musuh-musuh Ahlul-Bait (yang terdiri dari Abu Bakr, 'Umar, 'Utsmaan, 'Aaisyah, Hafshah, dan yang mencintai mereka)[1]ada di neraka[2].
Tak percaya ?. Silakan simak video berikut :

Syahadat ini bukan ajaran Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Bukan pula ajaran 'Aliy bin Abi Thaalib, Al-Hasan, dan Al-Husain radliyallaahu 'anhum. Syahadat ini murni ajaran dan ramuan para ulama Syi'ah kontemporer karena rasa dengki mereka terhadap Ahlus-Sunnah. Mereka terpaksa (atau malah sukarela ?) membuat-buat syahadat seperti di atas agar permusuhan mereka terhadap para shahabat dan Ahlus-Sunnah ada 'greget'-nya, yang kemudian diterima kalangan awam. Kasihan mereka, kena tipu…..
Syahadat yang diajarkan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam yang menjadikan seorang kafir menjadi muslim jika mengucapkannya adalah sebagaimana tercantum dalam hadits :
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله وسلم يَقُوْلُ : بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَحَجُّ الْبَيْتِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ.
Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin 'Umar bin Al-Khaththaab radliyallaahu 'anhumaa, ia mengatakan : Aku pernah mendengar Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallambersabda : "Islam dibangun di atas lima perkara : persaksian (syahadat) bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa Ramadlaan."
Wallaahul-musta'aan….



[1]      Begitulah igauan mereka yang mengatakan Abu Bakr, 'Umar, 'Utsmaan, 'Aaisyah, Hafshah, dan para shahabat lainnya radliyallaahu 'anhum adalah musuh Ahlul-Bait. Bagaimana bisa dibenarkan perkataan dusta ini sementara Ahlul-Bait justru berkasih sayang kepada para shahabat, terutama Abu Bakr, 'Umar, dan 'Utsmaan!!.
Syi'ah memang gemar berdusta atas nama Ahlul-Bait. Dan bahkan lebih dari itu, mereka telah berani berdusta atas nama Allah ta'alayang telah berfirman :
وَالسَّابِقُونَ الأوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridla kepada mereka dan mereka pun ridla kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar" [QS. At-Taubah : 100].
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الإنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan diaadalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar" [QS. Al-Fath : 29].
[2]      Sehingga dapat dipahami dari perkataan ini, mereka mengkafirkan para shahabat yang mengemban penyampaian Islam dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam kepada umat, dan sekaligus mengkafirkan kita, Ahlus-Sunnah, yang telah memberikan loyalitas kepada mereka.

wdcfawqafwef