SEORANG ayah mengaku resah. Bukan karena gaji bulanannya yang hingga kini belum cair dari perusahaannya. Bukan pula perilaku istri yang minta nafkahnya ditambah. Tapi kegalauan sang ayah lahir dari sikap anaknya yang memiliki hobi menyantap tayangan Sponge Bob dengan berbagai simbol mata satu di dalamnya.
Lain lagi, dengan salah satu pria yang juga peneliti konspirasi. Meski dirinya terlibat dalam dakwah melawan zionisme, namun disadari anaknya memilik kegemaran dalam menyaksikan kartun Avatar The Legend of Aang. Menurutnya, film ini tidak bisa dianggap sepele. Sebab banyak konsep atheisme dalam menafsirkan alam raya di dalamnya. “Film ini banyak mengandung misi Yahudi,” ujarnya.
Siapakah Nickelodeon?
Nickelodeon adalah sebuah jaringan TV kabel khusus untuk tayangan anak-anak dan praremaja, tetapi juga memutar program untuk remaja dalam blok acara TEENick. Pada awalnya Nick, biasa tayangan ini disebut, hanya beredar di Amerika Serikat, tetapi sekarang sudah merambah ke berbagai negara seperti di kawasan Asia Tenggara, contohnya Indonesia.
Merebaknya tayangan ini di negeri kita, bermula saat tanggal 11 Oktober 2006, Viacom melalui MTV Networks Asia Pasifik mepersiapkan sebuah unit baru untuk mengelola Nickelodeon Asia Tenggara yang berbasis di Singapura (baca: basis Israel di Asia Tenggara).
Nickelodeon pun kemudian diluncurkan di Singapura dan mengembangkan layanannya di Asia Tenggara dan Polinesia. Dan kini di Indonesia, program Nickelodeon dapat disaksikan di Global TV dan televisi berbayar seperti Indovision dan First Media.
Jaringan Nickelodeon sendiri dimiliki oleh MTV Networks sebagai anak perusahaan dari raja media dunia, yaitu Viacom International (Singkatan dari Video & Audio Communications) atau biasa disebut Viacom Inc. Dan yang menarik Viacom Inc adalah perusahaan media yang dipimpin oleh Sumner Redstone (Lahir tahun 1923 dengan nama Murray Rothstein), seorang Yahudi yang tergolong sebagai konglomerat media terbesar keempat di Amerika. Mendahuluinya, ada nama-nama jaringan Media Yahudi lainnya seperti The Walt Disney Company, Time Warner dan News Corporation. Maka itu wajar saja, jika 96% jaringan media saat ini dikuasai oleh Yahudi.
Viacom sendiri memiliki pendapatan lebih dari $ 10 miliar per tahun, termasuk dari jaringan kabel Nickelodeon yang banyak kita nikmati. Ia juga memproduksi dan mendistribusikan program televisi sekaligus, memiliki 12 stasiun televisi dan 12 stasiun radio. Termasuk memproduksi film fitur melalui Paramount Pictures, yang dipimpin oleh kolega Yahudi lainnya, yaitu Sherry Lansing.
Darah zionis yang mengalir dalam tubuh Summer Redstone pun sangat kuat. Ia secara terangan-terangan pernah mendukung George Bush dalam pemilihan Presiden tahun 2004. Diduga karena ia berpendapat bahwa kemenangan Bush akan lebih baik untuk menunjang laju perusahaan zionisme medianya secara ekonomi.
Maka tak heran dalam beberapa tayangannya, program kabel Nickelodeon sarat akan misi Yahudi tidak saja simbol, tapi juga fikroh. Tayangan Avatar The Legend of Aang, misalnya, kalau kita perhatikan adalah pengejawantahan dari konsep atheisme yang dipropagandakan Kabbalah. Konsep kekuatan angin, air, udara, dan api diambil dari kepercayaan Yahudi kuno tentang Dewa-dewa. Anak-anak kita digiring pada pemahaman Aristotelian bahwa alam ini bergerak dengan sendirinya.
Dalam kitab Zohar, keempat elemen ini menjadi dasar yang disebut berada dibalik penciptaan Adam (Bagian 2, halaman 23, 2, halaman 254, 2, Bagian 3, halaman 225, 1 dan di tempat lain). Sedangkan pada teks Midrash (Bamidbar Raba, bab 14) empat elemen ini disajikan saat menjelaskan urutan dari proses penciptaaan elemen-elemen masing-masing tersebut. Secara spesisifk ini dijelaskan dalam bab tentang mukjizat yang disajikan oleh 12 kepala suku Israel di padang pasir. Midrash sendiri adalah sebuah sistem penafsiran dan penjelasan Talmud dengan tujuan menyesuaikan ajaran-ajaran itu agar dapat diterapkan dalam pola kehidupan yang sudah banyak berubah. Jadi semacam kitab tafsir yang disusun untuk membumikan ajaran Yahudi dengan realitas manusia.
Akhirnya, anak-anak yang menyenangi tayangan ini akan digiring bahwa alam ini ada terpisah dari kehendak tuhan, bahkan lebih jauh dari itu tayangan ini akan mengatakan bahwa alam raya ini memiliki kekuatan sendiri tanpa peran serta Allah. Faham maksud saya?
Padahal Allah secara jelas-jelas berfirman dalam Al Qur’an,
“Dialah pencipta langit dan bumi.” (Al Qur’an, 6:101)
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (Al Anbiya: 21)
Selanjutnya, jika Avatar menyajikan empat elemen alam yang kuat akan inflitrasi teologi Kabbalah. Maka tayangan Spongebob banyak menampilkan sisi kekuatan Illuminati dan Dajjal. Dalam salah satu adegan, Spongebob bersama Patrick berjalan beriringan melalui karpet berpola catur (hitam-putih, mewakili persilangan dua dimensi, dimensi manusia dan dimensi lain, biasanya dipergunakan untuk ritual pemanggilan setan) untuk menuju pintu bertemu Mata Satu (Antikristus Dajjal).
Sejumlah media massa AS juga pernah melaporkan bahwa kartun Spongebob yang paling digemari anak-anak sekarang ini mempomosikan homoseksualitas. Alex Fung, seorang desainer di New York, kepada media pernah mengatakan bahwa karkter Spongebob tak begitu menampakkan karakter maskulin dan terlalu lembut untuk ukuran laki-laki.
Asupan misi homo seks pun semakin kuat kala kita menyaksikan beberapa ciri dari tayangan produk zionis tersebut, seperti tokoh Spongebob yang flamboyan, penuh emosi, selalu telihat periang dan tak jarang bernyanyi bersama rekan prianya, Patrick, dan teman wanitanya yang berotot, Sandy Squirre.
Akhrinya menjadi wajar ketika sebuah VCD baru dibagikan kepada 61.000 ribu sekolah di seluruh Amerika oleh para aktivis homoseksual. Dalam VCD itu kaum laknat tersebut menggunakan karakter-krakter TV populer untuk anak-anak seperti Spongebob squarepants dan si dinosaurus Barney untuk mendoktrin anak-anak supaya mereka mau mengikuti gaya hidup mereka.
Walhasil, masih banyak kisah-kisah yang mendidik untuk kita jelaskan kepada anak kita, daripada tayangan-tayangan merusak akidah seperti SpongeBob dan Avatar. Sebab kisah Nabi, Sahabat, Ulama, dan Mujahid rasanya sudah mulai ditinggalkan oleh anak-anak kita. Salah siapakah ini semua? Semoga bisa menjadi renungan kita bersama. Allahua’lam.
http://islampos.com