Siapa Horus, Ra, Dan Evil of Eye?

AGAMA Yahudi mengenal tuhan yang banyak (Pantheisme). Tuhan yang banyak itu dikepalai oleh Tuhan Kepala, yang bernama YHWH. Tidak ada konsonannya. Untuk memudahkan penyebutan, biasanya orang menamakan Yahweh atau Yehweh. Yahweh ini memimpin dan punya tuhan-tuhan kecil, yakni Jahova, Elohim, Joshua, Horus, Ra, dan lain-lain. Sebab itu, salah satu prinsip dalam agama Yahudi adalah Lord of the Lords. Satu tuhan di antara tuhan-tuhan kecil lainnya.

Sekitar tahun 1700 SM, di saat Pharaoh berkuasa di Mesir, saat itu yang sedang berkuasa seorang Pharaoh wanita bernama Hap Thet Suth. Pada masa inilah terbentuk komunitas Yahudi yang cukup besar di Mesir. Itu sebelum Nabi Musa.

Ketika itu mereka mengklaim bahwa simbol-simbol keagamaan yang digunakan oleh penguasa Mesir sesungguhnya punya mereka, punya kaum Yahudi. Jadi mereka menganggap Dewa Ra dan Horus sebagai tuhan-tuhannya.

Dewa Ra adalah dewa pencipta, raja langit, yang berbentuk dan menyerupai matahari.
Horus sendiri adalah dewa berbentuk burung elang. Biasanya disimbolkan dengan matanya yang khas.
Eye of Evil, inilah mata Pangeran Kegelapan, yang selalu mengawasi pelaksanaan tugas untuk menguasai dunia kebenaran. Dalam agama Yahudi, diperkuat oleh Protocolat Zionis, mata setan ini menjadi semacam ’pengawasan melekat atau waskat’ bagi orang Yahudi dalam menjalankan misinya. Sebab itu ia juga dipertuhankan.
Selain simbol tuhan, ada juga simbol lingkaran dengan titik di tengah. Ini pun sebenarnya juga merupakan satanic symbol, yang memiliki arti organ kemaluan perempuan, lawan dari obelix symbol (menara berupa tiang tegak lurus) yang mengibaratkan simbol organ kemaluan laki-laki.

wdcfawqafwef