Pertanyaan :
“Dalam kondisi tersebarnya hizb-hizb di negeri kami dan begitu juga pada umumnya negeri-negeri kaum muslimin – kecuali yang dirahmati oleh Allah, dan betapa sedikit jumlah mereka ini - , bagaimana kaedah/aturan berinteraksi dengan orang-orang awam dari kalangan hizbiyyiin - semoga Allah menolong Anda dalam ketaatan kepada-Nya - ?”.
“Jumhur kaum muslimin mesti dipergauli dengan kelembutan, kesabaran, dan nasihat. Kita hendaknya senantiasa menasihati mereka dari waktu ke waktu. Mereka tidak boleh di-hajr (diboikot), karena mereka adalah medan dakwah bagi kita, medan dakwah kepada Allah. Apabila orang-orang ini di-hajr, lantas siapa orang yang akan kita dakwahi ?.
Oleh karena itu, kita mesti berbuat baik kepada mereka, sabar terhadap mereka, dan berlemah lembut dengan mereka. Kita berikan mereka nasihat. Dan alhamdulillah, kami telah melihat banyak kebaikan ketika kami aktif (berdakwah) dan berhadapan dengan jumhur kaum muslimin. Kami dapati dampak positif, sambutan, dan penerimaan yang baik dari mereka. Betapa banyak perbuatan-perbuatan syirik, penyelisihan terhadap syari’at, bid’ah-bid’ah, dan berbagai maksiat ditinggalkan ketika dakwah Ahlus-Sunnah masuk ke dalam masyarakat. Kebaikan tersebut didapati oleh masyarakat yang terpengaruhi oleh tashawwuf (shufi), tasyayyu’ (Syi’ah), dan tahazzub (hizbiy).
Tidak diragukan lagi bahwa dampak dakwah tersebut akan berbeda-beda sesuai kondisi dan waktunya. Di beberapa tempat, da’i-da’i dari kalangan ahlul-bid’ah banyak jumlahnya dan diterima oleh masyarakat, dakwah Ahlus-Sunnah tidak diterima dan memberikan dampak (kepada masyarakat), kecuali hanya sedikit saja. Mereka ini butuh waktu, cara-cara yang hikmah/bijaksana, dan kesabaran yang lebih banyak. Kita memohon kepada Allah agar menjadikan kita sebagai pembuka pintu-pintu kebaikan dan penutup pintu-pintu kejelekan”
[selesai – perumahan ciomas permai, ciapus, ciomas, bogor - 14121434/20102013 – 00:30]