Sejak semalam beredar kabar bahwa Basyar al-Assad dan keluarganya telah meninggalkan tanah Suriah dan kini tinggal di sebuah kapal perang Russia, dengan penjagaan ketat Russia pula, di sebuah lokasi di Laut Tengah.
Kantor berita UPI, mengutip Al-Watan, bahwa presiden Suriah yang sudah setengah terdepak itu masih bolak-balik ke Suriah untuk rapat dan pertemuan dengan helikopter. Diberitakan oleh UPI, kalau Basyar terbang ke negerinya, maka helikopternya mendarat di lokasi-lokasi yang dirahasiakan lalu dibawa ke istananya dengan penjagaan ketat.
Diberitakan bahwa kapal perang Russia itu kini menjadi tempat yang aman bagi Basyar yang memang sudah kehilangan kepercayaan pada kemampuan tim keamanannya sendiri melindungi dirinya. Ditambah lagi dengan bukti-bukti bahwa semakin lama angkatan perang Basyar semakin bocor karena banyaknya orang yang menyatakan defection atau desersi dari rezim Basyar.
Kehadiran Basyar di kapal tersebut menunjukkan bahwa Basyar sudah mendapatkan suaka politik dari Russia meski Moscow selama ini menolak berkomentar tentang kemungkinan suaka ini.
Para pejuang pembebasan Suriah sudah menyatakan tegas “tidak ada negosiasi dengan si pembunuh, si pemerkosa bernama Basyar”dan bahwa pilihan bagi Basyar hanyalah dia lari atau mati dibunuh di Suriah. Sikap ini seragam di kalangan mereka yang tergabung dalam Jaysul Hurr maupun brigade-brigade pejuang yang mandiri namun datang ke Suriah demi membantu ummat Muslimin di sana merebut kemenangan mereka. (Sahabat Suriah)