Lantai dua bangunan rumah di kawasan Somerset, New Jersey, Amerika Serikat, tampak sibuk. Dering bunyi telepon bersahutan. Seorang perempuan dengan abaya berjilbab abu-abu dengan sigap mengangkat telepon itu.
“Assalamualaikum, Nahena Morales, ada yang bisa saya bantu,” demikian suara yang terdengar.
Kira-kira seperti itu rutinitas dari kantor Islamic Center Amerika Utara (ICNA). Semenjak proyek ‘Why Islam’ dijalankan, lembaga ini boleh dikatakan begitu bekerja keras.
Mereka tanpa lelah melayani konsultasi atau pertanyaan seputar Islam dan muslim. Hebatnya, tidak hanya kalangan muslim saja yang menghubungi kantor ini tetapi juga kalangan non-muslim, utamanya kalangan Hispanik.
Belakangan, populasi Muslim Hispanik terus bertambah. Kendati itu sifatnya perkiraan.
Namun, melihat dari kebutuhan yang ada, ICNA membutuhkan tenaga Muslim Hispanik guna mempromosikan tentang Islam. Termasuk urusan konsultasi dan lainnya.
Itulah tugas yang kini diemban Morales, mualaf yang merupakan imigran asal Meksiko. Ketika mendapat amanah untuk menjadi kordinator dakwah di kalangan Hispanik, Morales begitu gembira. Ia merasa sudah saatnya bertugas menyampaikan pesan Islam kepada komunitasnya.
Ajibnya, dakwah yang dilakukan Morales sudah mencapai Meksiko. Di negeri kelahirannya itu, Morales mengemban misi penting.
Di sana, ia membawa literatur tentang Islam untuk diperkenalkan kepada warga pribumi.
“Aku kira, banyak perempuan Hispanik yang telah menjadi muslim kembali ke negara kelahirannya, lalu memperkenalkan keindahan Islam kepada saudara-saudaranya,” kata dia seperti dikutip Muslimvillage.com, Sabtu (18/1).
Menurut Morales, ketertarikan perempuan Hispanik terhadap Islam dikarenakan mereka merasa diterima. Mereka lebih dihargai.
“Ketika mereka datang ke masjid, mereka begitu bahagia,” kata dia.
Dari data ‘Why Islam’, diketahui sekitar 19 persen dari tiga ribu mualaf AS berasal dari Amerika latin, dan setengahnya merupakan kalangan perempuan (55 persen).
Hasil survei terhadap masjid-masjid di AS pada 2011 menyebutkan jumlah perempuan yang memeluk Islam naik delapan persen sejak 2000, dan komunitas Hispanik menyumbang 12 persen.
Sebagian besar Muslim Hispanik kini menyebar di seluruh Negeri Paman Sam, seperti New York, Texas, Florida, Illinois dan Texas.
Ketua Asosiasi Muslim Amerika Utara (AMANA), Wilfredo Ruiz mengatakan Islam memberikan posisi terhormat kepada kaum perempuan. Itu sebabnya, perempuan Hispanik merasa Islam memberikan perlindungan kepada mereka.
“Banyak dari Muslimah Hispanik berkata pada saya yang berkata seperti itu,” kata dia.
Direktur Asosiasi Dakwah Amerika Latin, Juan Galvan mengatakan daya tarik lain Islam di mata perempuan Hispanik adalah Islam memberi mereka pemahaman yang baik tentang Ketuhanan.
Islam menekankan pula persatuan, tanpa membedakan asal-usul dan ras. “Bagi mereka Islam itu agama yang sangat logis,” kata dia menjelaskan. (Republika)