Definisi Masjid Al-Aqsha


 
Tak henti-hentinya Israel intervensi dalam masalah Masjid Al-Aqsha, sejak pertama kali mereka menjajah tempat tersebut hingga angan-angan mereka untuk menghancurkanya hingga rata dengan tanah agar dibangun di atasnya Haikal (kuil) yang mereka impikan.

Namun ketika kita berbicara tentang Masjid Al-Aqsha, banyak kaum muslimin yang bingung, manakah yang disebut masjid Al-Aqsha. Diantara mereka ada yang menganggap Masjid Al-Aqsha adalah bangunan yang mempunyai Kubbah Emas, sebagian yang lain mengira Masjid Al-Aqsha adalah masjid yang berkubbah biru kehitam-hitaman.


Banyak diantara kaum muslimin yang menganggap bahwa Al-Aqsha hanyalah bangunan yang berkubbah emas atau yang disebut dengan Kubbah Shakhra. Ada juga yang menganggap Masjid Al-Aqsha hanyalah yang berkubbah biru kehitam-hitaman.

Tentu anggapan ini tidak benar. Masjid Al-Aqsha lebih luas dari itu, Masjid Al-Aqsha adalah, seluruh wilayah yang tercakup dalam pagar Al-Aqsha yang terletak di sebelah tenggara Al-Quds Kota Lama. Wilayah tersebut mencakup Kubbah Shakhra yang berwarna kuning keemasan, terletak dibagian tengah kompleks Al-Aqsha. Kemudian mencakup juga Musholla Qibali (tempat shalat kiblati) yang berwarna biru kehitam-hitaman yang terletak di sebelah selatan kompleks Al-Aqsha. Selain itu ada sekitar 200 bangunan lainya yang berada di dalam ruang lingkup pagar Al-Aqsha, seperti masjid, kubbag, ruangan, sekolah, pepohonan, mimbar, menara, pintu gerbang, sumur, perpustakaan dan lain sebagainya.

Luas Masjid Al-Aqsha
Luas Masjid Al-Aqsha, kurang lebih 144 acre (1000 meter persegi) menempati 1/6 luas Al-Quds yang berpagar, berbentuk persegi panjang tak beraturan di sebelah selatanya sepanjang 281 m. bagian utaranya sepanjang 310 m. bagian timurnya 462 meter dan bagian baratnya 491 m. perlu diketahui, luas Masjid Al-Aqsha tidak pernah berubah sejak ia dibangun. Tidak mengalami perluasan ataupun penyempitan, berbeda dengan Masjid Al-Haram dan Masjid Nabawi yang mengalami perluasan beberapa kali, sejak ia dibangun pertama kalinya.
 
 Kesalahan Mendasar

Diantara kesalahan yang terjadi diantara kaum muslimin adalah penisbatan Masjid Al-Aqsha kepada Nabi Ibrahim atau kepada Khalifah Abdul Malik Marwan. Al-Imam Bukhari dalam kitabnya Sahihnya mengatakan, Hadits dari Abu Dzar Al-Gifari bahwa ia berkata, aku bertanya kepada Rasulallah, “ya Rasulallah, masjid manakan yang paling pertama dibangun di muka bumi. Rasul menjawab, Masjid Al-Haram, lalu aku bertanya lagi, kemudian apa ? Rasul menjawab, Masjid Al-Aqsha. Aku bertanya lagi, berapa jarak waktu antara Masjid Al-Haram dan Masjid Al-Aqsha ?. Rasul menjawab, 40 tahun. Kapanpun ke mendapatkannya, maka shalatlah di sana. Karena ada keutamaan di sana.
Selain itu,  banyak riwayat yang menegaskan, bahwa Nabi Adam AS yang membangun Masjid Al-Aqsha, kemudian ia sendiri yang membangun Masjid Al-Aqsha. Nabi Ibrahim AS adalah yang meninggikan Masjid Haram di Makkah, yang sebelumnya sudah ada.(infopalestina)

wdcfawqafwef