Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah (nasib) suatu kaum sampai mereka mengubah diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’du:11).
Pada tahun 1970 Presiden Korea Selatan Park Chung Hee pernah mendatangi masjid Baiturahman Aceh, ia terkesima ketika membaca sebuah text (Al-Qu’ran) diatas.
Sang presiden penasaran dengan arti ayat itu , lalu ia bertanya kepada salah seorang jamaah masjid. Dan ia pun menjelaskan terjemahannya. Park Chung Hee kaget dan demikian terinspirasi oleh ayat itu. Pemahaman dan kata-kata hikmah menembus hatinya lalu menyatu dalam dirinya. Kemudian ia pun kembali ke negaranya dan menjadikan ayat itu sebagai tagline bangsanya. Dan hasilnya benar! Tak berapa lama, Korea Selatan pun berubah menjadi negara maju, disegani dan dapat mengubah nasib rakyatnya menjadi lebih baik dan sejahtera. Subhanallah.
Kesimpulan: Kita tidak perlu motivator dengan berbagai motivasi, ketika Al-Qur’an dan Sunnah NabiNya telah merasuk dalam sukma sanubari. Tak heran 15 abad yang lalu di daerah terpencil yang tidak pernah di kenal oleh dunia, mencuat nama Muhammad shallalahu alaihi wa sallam dengan Al-Qur’an. Sehingga Islam bersinar ke semua penjuru dunia sampai saat ini.
Sunggu rugi sekali jika kita tidak mau berinteraksi dengan Al-Qur’an dan hadist, karena tanpa keduanya hidup tidak ada berkah.
Selasa, 23 Oktober 2012
RENUNGAN