Paus Benediktus XVI secara resmi mundur menjadi pemimpin Vatikan. Dia meletakkan jabatannya kemarin dan ditandai dengan ibadah atau misa terakhir yang dihadiri sekitar 200 ribu umat Katolik dari pelbagai penjuru dunia. Mundurnya Paus menjadi polemik tersendiri lantaran dia menjadi pemimpin pertama meletakkan jabatannya di abad 21, dan Paus terakhir mundur enam abad lalu.
Saat Benediktus XVI menjabat memang banyak kebobrokan gereja terbongkar, termasuk pelbagai kasus pelecehan seksual dilakukan oknum pastor, korupsi, kronisme, dan kasus suap parah di Vatikan, ini semua konon membuat banyak pihak kebakaran jenggot dan menekan Paus agar mundur dari jabatannya, termasuk banyak pernyataan kontroversial lelaki bernama asli Joseph Ratzinger ini menjadi pemicunya.
Apa saja pernyataan kontroversial itu? Berikut ulasannya.
1. Nyatakan Tuhan tidur
Banyaknya permasalahan dalam tubuh Vatikan dan gereja Katolik sejagat saat Paus Benediktus XVI menjabat membuat dia merasa Tuhan seperti sedang tidur dan membiarkan dia ternoda pelbagai skandal, termasuk pelecehan seksual pada anak-anak.
Dia bahkan tercoreng namanya saat pelayan setianya Paolo Gabriel mencuri dokumen rahasia dan penting menguak kebobrokan Takhta Suci.
2. Memberi gelar kehormatan pada diri sendiri
Mundur dari jabatannya Paus Benediktus XVI masih mengenakan jubah putih kebesarannya. Ini lantaran
dia menggelari diri sendiri Paus Luar Biasa. Demikian kesaksian juru bicara Vatikan Pastur Frederico Lombardi.
Meski demikian Benediktus XVI tidak akan memakai sepatu merah khusus Paus. Dia akan memakai sepatu buatan tangan seniman Meksiko saat mengunjungi negara itu tahun lalu.
3. Kecam embargo ekonomi atas Kuba
Dalam lawatan ke Ibu Kota Havana, Kuba, tahun lalu Paus Benediktus XVI mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Dia mengecam embargo ekonomi negara-negara barat atas Kuba selama setengah abad terakhir dan menyengsarakan rakyat negara itu.
Paus secara tidak langsung mengkritik Amerika Serikat lantaran Negara Adidaya itu memang paling getol memberlakukan sanksi ekonomi pada Kuba.? "Manusia diciptakan untuk bebas, sehingga sangat disayangkan saat rakyat negeri ini kekurangan sumber daya karena adanya pembatasan yang tidak adil oleh negara tertentu," kata Benediktus XVI.
4. Melarang penggunaan kondom namun menganulir kembali
Pada 2010 Paus Benediktus XVI melarang keras umat Katolik memakai kondom lantaran benda ini dipercaya menjadi pemicu seks bebas. Mereka yang menggunakan pelindung saat berhubungan harus bertanggung jawab atas dosa diri dan pasangannya.
Namun tahun lalu sikap Vatikan melunak. Tak mampu menyampaikan sendiri, Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Tarcisio Bertone mewakili Benediktus XVI berujar Takhta Suci memperbolehkan umat Katolik menggunakan kondom untuk mencegah virus HIV-AIDS.
5. Perang dengan kaum gay
Ini salah satu pernyataan kontroversial Paus mengundang reaksi keras dari berbagai pihak. Di tengah kondisi dunia mulai terbuka pada mereka pecinta sesama jenis, Benediktus XVI terang-terangan mengatakan gay merusak masa depan sejagat.
Dia juga mengecam mereka yang berusaha memanipulasi hukum-hukum Tuhan dengan pilihan seksual menyimpang. Benediktus XVI juga bilang kaum gay merupakan kelompok tidak bermartabat.(merdeka)