Al-Mughirah bin Sju'bah r.a. berkata bahwa seorang bertanya kepada Nabi saw. tentang Dajal sebagai kelanjutan dari pertanyaan saya, hingga Nabi saw bersabda kepadaku:
"Apakah kepentinganmu?" Aku menjawab, "Orang-orang berkata bahwa Dajal mempunyai bukit roti dan sungai air?" Lalu Nabi menjawab, "Itu sangat remeh bagi Allah." (HR Bukhari dan Muslim).
Oleh karena kemampuannya menguasai dan mengolah seluruh sumber daya alam, serta mengontrol dan menjaganya untuk kepentingan konspirasi zionisme, maka harta kerajaan Dajal berlimpah-ruah --sebagai mana disebutkan dalam hadits tadi-- juga mempunyai bukit roti dan sungai air.
Perjalanan waktu mengelola sistem moneter, perbankan, dan perekonomian yang dirintis secara modern sejak The Knight Templar menyebabkan mereka mempunyai aset keuangan yang dapat menguasai --khususnya perputaran uang-- di seluruh dunia.
Lembaga keuangan, mulai dari World Bank dan IMF merupakan perpanjangan "bukit-bukit roti" yang dibagikan kepada para "pengemis" negara berkembang dengan berbagai persyaratan yang membelenggu dan memperbudak negara yang diberi pinjaman olehnya.
Kemandirian ekonomi telah lindap dan mereka hanya menjadi "sapi perah" kaum Dajal. Sumber daya alam di negara-negara Goyim (non-Yahudi) harus dimanfaatkan sebesar-besarnya. Jaringan perusahaan minyak berskala internasional yang didukung oleh para profesional serta para eksekutif yang merangkap juga sebagai "spion swasta" dikuasai sepenuhnya oleh Amerika dan negara Barat lainnya. Kita mengenal Mobil Oil, Stanvac, Maxus, British Petrolium, dan sebagainya. Sedangkan cadangan minyak dan emas negaranya sendiri dibiarkan untuk sementara waktu. Modal mereka adalah teknologi, modal, dan keahlian khusus yang bergerak dalam bidang perusahaan multinasional yang melakukan eksplorasi minyak dan kerja sama pemboran secara bagi hasil.
Dengan cara seperti itu, kekayaan dan deposit minyak mentah yang ada di Amerika untuk sementara tidak disentuh sebagai upaya preventif apabila deposit minyak di negara-negara lain telah habis. Dan pada saat itu, merekalah yang mengambil kendali kekuatan minyak dan gas bumi ini, karena cadangan di negara Barat masih cukup besar