SALAH satu persoalan yang dilarang dalam ajaran-ajaran agama adalah mencari-cari dalil dan alasan untuk perbuatan-perbuatan salah.
Al Qur’an menyebut dan memperkenalkan sebagian umat Yahudi yang melanggar hukum itu sebagai “ash-hab sabt” serta mengutuk mereka, karena mencari dan berburu ikan pada hari Sabtu itu hukumnya haram bagi mereka dan pada hari itu, dengan kehendak Allah Swt, banyak bermunculan ikan di pinggir-pinggir pantai demi untuk menguji kesetiaan umat Yahudi pada aturan-aturan Ilahi.
Namun mereka tidak sanggup untuk menahan dan mengontrol diri ketika melihat ikan yang menumpuk itu, pada hari Sabtu mereka itu dimasukkan ke dalam perangkap dan pada hari-hari lain mereka mengeluarkannya dari air.
Penyelewengan atas aturan-aturan dan hukum-hukum yang mereka lakukan itu dicarikannya alasan dengan cara menjelaskan bahwa: “Pada hari Sabtu kami tidak berburu, namun kami hanya sekadar mengadakan persiapan berburu untuk hari-hari berikutnya dan pengadaan persiapan ini tidak diharamkan bagi kami!”
Oleh karena itu, penyebab hukuman-hukuman bagi umat Yahudi adalah penolakan dan pembangkangan atas hukum-hukum Allah Swt. Tentunya keyakinan kaum Muslimin adalah seperti ini dan tidak bagi kaum Yahudi, karena mereka menganggap hari Sabtu itu sebagai hari dimana Tuhan sedang beristirahat.
Banyak ayat dan riwayat yang menolak pandangan ini dan menganggapnya sebagai hal yang batil.
Kisah tentang “Ashhâb Sabt” disebutkan dalam beberapa surat al-Qur’an, di antaranya adalah: al-Baqarah:65, al-Nisa:47 dan 154, al-A’raf:163 dan al-Nahl:124.
“Ashhâb Sabt” merupakan suatu kelompok dari Yahudi Aliah dan dari kaum Tsamud. Allah Swt mengaharamkan bagi mereka berburu ikan pada hari Sabtu guna menguji kadar keimanan mereka. Untuk mencari-cari alasan bagi penentangan-penentangan yang dilakukannya, maka mereka membuat kolam-kolam sederhana di pinggir-pinggir sungai dan setelah ikan-ikan masuk ke dalam kolam-kolam tersebut, mereka mengahalu ikan-ikan tersebut dengan jaring-jaring yang telah mereka buat supaya tidak kembali ke sungai dan baru pada hari berikutnya mereka memburu dan mengambilnya.
Setelah hal ini berjalan beberapa waktu dan juga tidak ditemukan satu orang yang melarang serta mengahalangi mereka dari pembangkangan serta tipu daya ini, maka setan membisikkan kepada sebagian dari mereka bahwa Allah Swt melarang kalian makan ikan pada hari Sabtu dan tidak melarang kalian berburu pada hari itu.(islampos)