Tokoh Hizbut Tahrir Indonesia yang sekaligus redaktur pelaksana Tabloid Al Wa’ie, Arief B Iskandar menyatakan bahwa selama Revolusi Suriah tidak kurang dari 3000 syabab (sebutan anggota HT) telah menemui kesyahidan. Bahkan sebelum revolusi, ratusan kader yang lain telah syahid di tangan pemerintah Suriah.
“Jauh sebelum revolusi Suriah, sudah ratusan syabab Hizb (Hizbut Tahrir) yang syahid, sementara pada saat revolusi Suriah hingga kini tidak kurang dari 3000 syabab Hizb juga syahid. Di Paletina bahkan ada putra salah seorang petinggi Hizb yang pernah melakukan ‘bom syahid’,” demikian pernyataan salah satu ustadz Hizbut Tahrir yang banyak menerjemahkan buku asing tersebut.
Pernyataan tersebut berdasarkan informasi dari kader-kader HTI yang juga ikut menghadiri salah satu acara dengan pembicara dari Suriah, yakni Syaikh Ghiyat Abdul Baqi yang diundang DDII. Menurut Arief B. Iskandar, saat salah seorang kader HTI ikut berbicara di forum itu–dengan sebelumnya memperkenalkan diri berasal dari Hizbut Tahrir — maka sebelum merespon apa yang disampaikan kader HTI tersebut tersebut, Syaikh Ghiyat Abdul Baqi menyatakan apresiasinya kepada para anggota Hizbut Tahrir yang berjihad di Suriah. Beliaulah yang menginformasikan bahwa ada sekitar 3000 anggota Hizbut Tahrir yang syahid di Suriah selama revolusi.
Menanggapi pernyataan Arief B. Iskandar tersebut, mantan kader Hizbut Tahrir Indonesia yang kini aktif di FUI dan PUSHAMI, Shodiq Ramadhan, yang sering mengikuti agenda-agenda Syaikh Ghiyat Abdul Baqi di Indonesia, mengaku tidak tahu.
“Syaikh Ghiyat Abdul Baqi itu juga datang ke kantor SI (Tabloid Suara Islam). Kita diskusi 2 jam lebih, saya tanya juga soal itu. Tak ada jawaban begitu. Bukan hanya waktu datang ke SI, saya mengikuti Syaikh Ghiyat ini berkali-kali. Bahkan beliau juga kita undang hadir di acara Temu Pembaca SI. Saat konpres di DDII saya juga ada,” katanya.
“Ghiyats Abdul Baqi itu sering datang ke DDII. Karena acara tentang Suriah sudah berkali-kali. Kalau yang saya ikuti ga ada cerita itu. Ane ga tau kalo ada forum lain. Ntar bisa ditanya ke kawan-kawan saya yang hadir,” ujarnya.
Dikutip dari pedulisuriah.com, 17 October 2012, Observatorium HAM Suriah mengatakan bahwa korban tewas mencapai 33.082 orang, terhitung sejak pecahnya demonstrasi yang menuntut Presiden Basyar Al Assad mundur pada pertengahan Maret 2011 lalu.
Observatorium menjelaskan bahwa sebanyak 23.630 warga sipil telah tewas. 1.241 orang dari pasukan oposisi dan sekitar 8.211 pasukan Basyar Assad tewas. Jumlah korban dari warga sipil itu termasuk orang-orang yang mengangkat senjata untuk melawan tentara tentara Basyar Assad di luar pasukan oposisi.
Berdasarkan data tersebut, tidak diketahui 3000 kader Hizbut Tahrir yang dinyatakan telah syahid tersebut termasuk pasukan oposisi ataukah warga sipil.(fimadani)
Jumat, 23 November 2012
PERLU ANDA KETAHUI