Menjadi sebuah alasan yang kuat bagi Israel untuk menyetujui berbagai proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Pemerintah Mesir.
Jika Intelijen Israel saja tidak mampu menembus dan mengetahui apa saja kekuatan militer yang dipunyai oleh sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al Qassam. Selayaknya memang setiap penyerangan militer apalagi melalui darat, strategi utama sebuah invasi adalah mengetahui kekuatan lawan. Hal ini sudah disadari benar oleh menteri Intelijen Israel sehingga ia bersikeras untuk menggagalkan rencana serangan di Gaza. Karena itu sama saja dengan menyerahkan kematian pasukan Israel kepada pasukan Izzuddin Al Qassam yang sudah mengenal medan sangat baik di Jalur Gaza.
Israel telah memperhitungkan dengan banyak pertimbangan, mulai dari surat-surat dari orang tua para tentara yang meminta agar anak-anak atau keponakan mereka supaya tidak ikut diterjukan di medan pertempuran saat invasi darat, hingga mental tentara Israel yang memang sudah dikenal pengecut. Sifat licik dan pengecut Yahudi sudah lama digambarkan dalam Al Quran, mereka mencari kehidupan dunia, mereka takut terhadap kematian karena dosa-dosa mereka yang terlampau besar.
Berbeda dengan umat Islam yang beriman, mereka tidak pernah menjadikan kehidupan dunia menjadi lebih baik dari akhirat, dan mereka tidak pernah takut terhadap kematian karena itulah awal kehidupan yang sesungguhnya. Jika ia menjadi orang baik, maka akan mendapatkan tempat yang baik di akhirat.
Berbeda dengan para pendosa, karena mereka memang tidak ingin mati lantaran mereka merasa dan tahu jika di akhirat kelak mereka akan disiksa dengan sekeras-kerasnya sebagaimana perbuatan mereka yang berkelakuan buruk.
Hal ini sebagaimana kaum Yahudi, kontras sekali dengan para tentara Izzuddin Al Qassam yang siap mati dan mendapatkan kesyahidan. Tetapi kita akan melihat bagaimana tentara Israel yang baru melihat roket Hamas saja pada ketakutan dan berteriak-teriak.
Setiap warga Israel adalah para penjajah, mereka seluruhnya adalah orang yang merebut tanah Palestina dari umat muslim. Sebagaimana dahulu Belanda, Jepang, Portugis yang menjajah Indonesia. Maka dulu setiap warga Jepang, Belanda, Portugis yang berada di Indonesia, maka mereka adalah musuh rakyat Indonesia. Kerena mereka melakukan invasi dan penyerangan di Indonesia, jadi setiap orang dari mereka adalah penjajah, dulu ketika negara itu menyerang dan menjajah Indonesia.
suaranews